Dalam bahasa Inggris, kata sifat berada sebelum kata benda, namun untuk bahasa Indonesia, kata benda berada diawal: red car / mobil merah

Banyak bahasa di seluruh dunia yang memiliki kesamaan, misalnya dalam sintaksis (syntax), tata bahasa(grammar), bahkan kosa kata (vocabulary) yang mana mereka memiliki asal usul yang sama, seperti Belanda dan Jerman, Indonesia dan Malaysia, atau Prancis dan Spanyol.

Namun bahasa Inggris dan bahasa Indonesia sangatlah berbeda, dimana masing-masing bahasa memiliki akar yang berasal dari Jerman dan Austronesia. Dengan banyaknya perbedaan yang dimiliki, sehingga merupakan sebuah tantangan bagi penutur asli bahasa Indonesia untuk mempelajari seluk beluk bahasa Inggris yang lebih komplek.

Dengan mengingat keempat perbedaan ini, anda mungkin akan lebih mudah untuk memahami bahasa Inggris:

Sintaksis (Syntax)

Merupakan susunan kata-kata dalam sebuah kalimat, di mana sangat mirip saat digunakan dalam frase sederhana antara bahasa inggris dan bahasa Indonesia, namun akan berbeda jika ini dalam bentuk pertanyaan dan frase kata sifat. 

Sebagai contoh pertanyaan dalam bahasa Inggris yang dimulai dengan 5W1H (who, what, when, why, where, how) diikuti dengan kata kerja lalu subyek, atau dalam pertanyaan Iya/tidak, dimulai dengan kata kerja diikuti dengan subyek:

What are you eating? / Are you eating?

Dalam bahasa Indonesia, pertanyaan dimulai dengan subyek:

Kamu makan apa? / Kamu mau makan?

Sementara itu, untuk frasa kata sifat di kedua bahasa tersebut memiliki aturan yang berlawanan. Dalam bahasa Inggris, kata sifat berada sebelum kata benda, namun untuk bahasa Indonesia, kata benda berada diawal:

red car / mobil merah

Verb Tenses (kata Kerja)

Bahasa Indonesia relatif mudah dipelajari karena aturan tata bahasanya yang sederhana, terutama berkaitan dengan kata kerja. Tidak seperti bahasa Indonesia dimana penggunaan kata kerja yang tetap sama baik di situasi lampau, sekarang maupun masa depan, lain halnya dengan bahasa Inggris yang memiliki 16 tenses yang berbeda! Ini mungkin memakan waktu yang lama untuk menguasai semuanya, tapi bukanlah mustahil!

Namun kalimat pasif lebih sering digunakan dalam bahasa Indonesia, sedangkan untuk bahasa Inggris lebih mengacu pada bentuk aktif, terutama ketika fokusnya pada obyek. Contohnya: “The last slice of cake was eaten by my brother” akan terdengar lebih canggung dan bertele-tele daripada menggunakan bentuk aktif: “My brother at the last slice of cake.” 

Plural Form (Bentuk Jamak)

Sekali lagi, bahasa Indonesia masih yang lebih mudah dipelajari termasuk untuk mendeskripsikan objek yang lebih dari satu: hanya dengan pengulangan seperti buku buku atau anak anak, atau dengan menambahkan plural determiner/kata bantu jamak (banyak lukisanpara penonton dan sejumlah toko).

Bentuk bahasa Inggris jamak sedikit lebih membingungkan. Pertama, mereka terbagi menjadi dua kategori: kata benda beraturan dan tidak beraturan. Caranya cukup dengan menambahkan -s atau -es seperti books, paintings, potatoes and glasses – itu bagian mudahnya.

Berbagai hal bisa terjadi pada kata benda jamak yang tidak beraturan, dari yang sedikit perubahan seperti contoh (knife-knives, wolf-wolves, woman-women) dan yang lebih membingungkan misalnya (child-children, person-people, mouse-mice, foot-feet), lalu contoh perubahan yang terdengar agak aneh (cactus-cacti, phenomenon-phenomena). Lalu ada pula yang tidak perlu diganti, contohnya sheep, deer, species and offspring.

Pasif vs aktif

Baik bahasa Inggris ataupun bahasa Indonesia sama-sama menggunakan kalimat aktif dan pasif . Namun kalimat pasif lebih sering digunakan dalam bahasa Indonesia, sedangkan untuk bahasa Inggris lebih mengacu pada bentuk aktif, terutama ketika fokusnya pada obyek. Contohnya:

The last slice of cake was eaten by my brother.

akan terdengar lebih canggung dan bertele-tele daripada menggunakan bentuk aktif:

My brother at the last slice of cake.

Jangan sampai perbedaan antara kedua bahasa tersebut mengintimidasi Anda. Dengan latihan dan tekad, anda pasti bisa menguasai dunia bahasa Inggris yang rumit!